GBPUSD Merosot Ke Level Terendah Multi-Dekade Pasca Data Ritel
GBPUSD lanjutkan tren bearish setelah turun di bawah 1.1400 dan sentuh level terendah sejak 1985 di 1.1350. sentimen penghindaran risiko tidak memungkinkan bagi GBPUSD untuk lepas dari tekanan bearish.
Data penjualan ritel Inggris yang mengecewakan telah menyebabkan pound menderita penurunan besar terhadap dolar AS. Kantor Statistik Nasional Inggris melaporkan Penjualan Ritel turun 1,6% setiap bulan di Agustus setelah kenaikan pada Juli sebesar 0,4%. Bahkan, angka ini jauh lebih buruk dari perkiraan untuk penurunan 0,5%.
Sementara itu, aliran safe-haven terus mendominasi pasar, membuat greenback semakin kokoh terhadap mata uang utama. Penguatan dolar semakin tak terbentuk setelah indeks saham berjangka AS turun antara 0,9% dan 1,3%.
Pada hari ini pasar akan fokus pada Survei Sentimen Konsumen awal Universitas Michigan untuk September. Indeks Keyakinan Konsumen utama diperkirakan sedikit meningkat menjadi 60 dari 58,2 pada data akhir Agustus.
Reaksi Pasar:
Investor kemungkinan akan fokus komponen Ekspektasi Inflasi 5 tahun, yang mencapai 2,9% di Agustus. Investor juga kemungkinan mendapati angka yang relatif lemah sebagai peluang untuk membukukan keuntungan mereka menjelang pengumuman kebijakan Bank of England dan Fed minggu depan.
Tren:
GBPUSD memperpanjang tren Bearish dan menyentuh terendah baru multi-dekade di bawah 1.1400 selama jam perdagangan Eropa pada hari Jumat. Di atas data Penjualan Ritel Inggris yang mengecewakan membuat investor memburu pada aset yang lebih aman dan ini sangat membebani GBPUSD menjelang data sentimen AS.
Trading signal:
GBPUSD mencoba rebound dari penurunan pasca data ritel Inggris, pasang Sell Stop pada level 1.1390 dengan target profit pada level 1.1380/1.1375
Waspadai rebound ringan dengan posisi buy pada level 1.1405 dengan target profit pada level 1.1410/1.1415